MOEMIE Gadis Berusia Seratus Tahun (Een meisje van honderd)
Novel Marion Bloem
Penerjemah : Widjajanti Darmowijono
Penyunting : Wendoko
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia, Oktober 2016
Siapa Marion Bloem?
Mungkin nama ini masih tergolong asing bagi pembaca di Indonesia. Marion Bloem adalah penulis berdarah Indo-Belanda yang produktif. Ia disebut sebagai penulis generasi kedua Indo-Belanda yang paling terkemuka. Selain itu, ia juga sutradara film.
Cerita pendek pertama Bloem muncul tahun 1968 ketika ia berusia 16 tahun. Bloem membuat debut sebagai penulis serius pada tahun 1976, lewat novel “De overgang” (The Transition). Sebelumnya ia sudah menerbitkan beberapa buku anak-anak dan dianugerahi Ibby Prize dan Tiger Award. Tahun 1993 Bloem menerima E. du Perron Prize untuk seluruh karyanya.
Bloem sudah menerbitkan banyak buku. Di antaranya “Een meisje van honderd” (2012) yang akan terbit pada akhir Oktober dalam edisi bahasa Indonesia lewat Kepustakaan Populer Gramedia. Novel ini diterjemahkan langsung dari bahasa Belanda.
Banyak karya Bloem berkembang di sekitar eksplorasi artistik dari identitas dan budaya Indo-Belanda, yang menempatkan dirinya dalam tradisi Tjalie Robinson. Seperti Robinson yang mengeksplorasi identitas Eurasianya dari perspektif global, Bloem juga menempatkan pencarian identitas pribadinya dalam perspektif imigran dan integrasi yang lebih luas.
Marion Bloem pernah berkunjung ke Jakarta, hadir dalam Bienal Sastra Salihara tahun 2013. Dalam acara dua tahunan itu, ia membacakan petikan dari “Een meisje van honderd”.